Stok Daging Sapi, Ayam hingga Telur di Sumbar Aman hingga Lebaran

Kematian yang kecil tidak mempengaruhi populasi ternak sapi

Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli. (ANTARA/Dok pribadi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ketersediaan daging di Sumatera Barat dipastikan aman dilihat dari stok dan konsumsi hingga Lebaran 1444 Hijriah meskipun sempat terdampak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).

“Ketersediaan daging sapi, daging ayam dan telur ayam diproyeksikan dapat memenuhi permintaan masyarakat hingga lebaran 1444 Hijriah,” kata Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Sukarli di Padang, Rabu.

Ia mengakui beberapa waktu sebelumnya, kasus PMK juga merebak di daerah itu. Cukup banyak ternak masyarakat yang terdampak.

“Wabah PMK menyebabkan kematian 58 ekor ternak dari 432.122 populasi ternak sapi, kematian yang kecil tidak mempengaruhi populasi ternak sapi sehingga dapat kita simpulkan ketersediaan daging sapi masih dapat mencukupi kebutuhan,”ujarnya.

Untuk produksi daging ayam malah melebihi dari permintaan masyarakat akan daging ayam. Dalam 1 tahun total Day Old Chiken (DOC) atau bibit ayam yang didistribusikan ke Sumbar lebih dari 50 juta ekor yang akan menghasilkan daging lebih dari 60 juta ton per tahunnya.

Begitu juga dengan produksi ayam ras petelur. DOC ayam ras petelur yang didistribusikan ke Sumbar hampir 20 juta ekor per tahunnya, Ayam ini akan memproduksi lebih kurang 150 ribu ton telur per tahunnya.

“Dengan populasi kita sebanyak itu, mudah-mudahan semua kebutuhan daging dan telur kita pada Ramadan hingga lebaran ini terpenuhi,” ujarnya.

Sebelumnya berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, mencatat hingga 28 Maret 2023, PMK sempat tersebar hingga 17 kabupaten dan kota di Sumbar. Meliputi 145 kecamatan dan 560 desa.

Total terjangkit sejak kasus PMK merebak mencapai 25.101 ekor. Dari jumlah itu ternak yang mati sebanyak 67 ekor.

Kemudian sebanyak 179 ekor dilakukan pemotongan bersyarat. Sedangkan yang sembuh mencapai 24.146 ekor.

Sedangkan dari 17 kabupaten/kota yang terdampak sebanyak 6 kabupaten dan kota sudah nol kasus, yakni Kota Solok, Padang Panjang, Kota Pariaman, Pasaman, Sawahlunto dan Solok Selatan. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version