PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyebut kearifan lokal Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) sebagai jati diri masyarakat Minangkabau diakui oleh negara dengan adanya Undang-Undang.
“Dulu kearifan lokal ini hanya punya dasar Peraturan Daerah (Perda). Sekarang negara mengakui dengan UU Nomor 17 tahun 2022 tentang Pemerintahan Sumbar,” katanya di Sawahlunto, Selasa.
Ia mengatakan itu saat memimpin Tim Safari Ramadhan Pemprov Sumbar ke Masjid Al Hidayah Air Dingin Kota Sawahlunto.
Ia mengatakan kearifan lokal ABS SBK itu bisa diimplementasikan dalam berbagai sektor seperti pendidikan yang mengakomodasi adat dan agama sebagai dasar.
“Artinya dalam pendidikan, tujuannya adalah untuk menciptakan SDM yang tidak hanya tangguh tetapi juga memiliki iman yang kuat,” katanya.
Ia mengatakan untuk mencapai hal tersebut generasi muda harus diberikan bekal sejak dini dengan pendidikan tentang adat dan agama. Beberapa program yang saat ini dilaksanakan adalah pesantren ramadhan dan wirid remaja yang rutin digelar setiap bulan.
Untuk mendukung sektor pendidikan tersebut Pemprov Sumbar mengalokasikan anggaran yang sangat besar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023.
“Anggaran pendidikan tahun ini mencapai Rp2,5 triliun dari total APBD Rp6,7 triliun,” katanya.
Anggaran pendidikan itu sebagian dibagikan untuk 19 kabupaten dan kota di Sumbar untuk menciptakan pemerataan.
“Khusus untuk Kota Sawahlunto tahun ini kita alokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp28,5 miliar,” ujarnya.
Selain anggaran pendidikan, Pemprov Sumbar juga mengalokasikan anggaran untuk berbagai bidang di Sawahlunto dengan total Rp60 miliar.
Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta mengatakan dalam hal pendidikan pemerintah daerah juga telah melaksanakan sejumlah program diantaranya bantuan seragam untuk siswa yang masuk SD dan SMP.
Untuk memotivasi generasi muda, Pemkot Sawahlunto juga memberikan reward atau hadiah bagi mahasiswa yang bisa mendapatkan IPK di atas 3,1.
Selain itu untuk memperkuat iman, Pemkot Sawahlunto juga mengelola 52 rumah tahfidz. (rdr/ant)