Untuk pengolahan sampah juga dibutuhkan tambahan petugas, tempat sampah serta imbauan kepada wisatawan untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Perlu juga ditambah fasilitas umum seperti tempat sholat dan toilet yang bersih. Kalau perlu sediakan petugas khusus untuk memastikan toilet selalu bersih,” kata Luhur.
Pada objek wisata terutama wisata air penting adanya tim penyelamat. Wisatawan juga diimbau menggunakan jeket keselamatan.
Luhur menambahkan pada lebaran 2022, angka kecelakaan di Sumbar cukup tinggi. Terdata 69 kecelakaan lalu lintas terjadi pada libur lebaran 8 korban diantaranya tewas.
Karena itu perlu diaktifkan posko terpadu, penyiapan kantong-kantong parkir untuk pengendara yang kelelahan dan rekayasa lalu lintas.
Rekayasa lalu lintas pada libur lebaran 2023 direncanakan menggunakan sistem one way atau satu arah yang segera diujicobakan.
“Hotline pengaduan juga harus disiapkan demikian juga sosialisasi untuk menjaga keramahan pada wisatawan,” katanya.
Dinas Kominfotik Sumbar juga telah menyiapkan aplikasi panduan libur lebaran di Sumbar 2023 dalam bentuk barcode. Banyak informasi dalam aplikasi itu yang bisa dijadikan pedoman bagi wisatawan. (rdr/ant)