PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengantisipasi penyempitan jalan di ruas Sicincin-Malalak yang akan digunakan sebagai jalur alternatif sistem satu jalur pada libur Lebaran 1444 Hijriah/2023.
“Pada ruas jalan Sicincin-Malalak itu ada beberapa titik yang terjadi penyempitan yang dikhawatirkan bisa membahayakan pengendara. Kita sudah lakukan langkah antisipasi dengan melakukan pelebaran jalan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar Era Sukma Munaf di Padang, Minggu.
Ia mengatakan pihaknya telah melakukan pelebaran pada jalan yang menyempit itu dan rencananya akan dilakukan pengaspalan sebelum sistem satu jalur diberlakukan.
“Jalan yang menyempit sudah kita lebarkan, tinggal diaspal,” ujarnya.
Selain itu, Dinas BMCKTR juga melakukan antisipasi longsor selama mudik Lebaran dengan menyiagakan alat berat di jalur Sicincin-Malalak.
Ia mengatakan ada dua titik longsor yang menjadi perhatian di jalur tersebut, yakni kilometer 88 dan 91. Pada dua titik itu disiagakan alat berat.
“Material longsor yang menimbun badan jalan itu tidak ada persoalan lagi, telah kita bersihkan karena jalan ini disiapkan untuk jalur alternatif,” ujarnya.
Ia menyebutkan, persoalan seperti longsor dan penyempitan jalan tersebut sudah diselesaikan dalam waktu satu bulan terakhir.
Jalan alternatif Sicincin-Malalak adalah ruas yang disiapkan untuk pengalihan arus lalu lintas pada libur Lebaran 1444 Hijriah/2023 dengan sistem satu jalur.
Dengan sistem itu, kata dia, pengendara dari Padang menuju Bukittinggi tetap menggunakan jalur utama melalui Padangpanjang. Sementara pengendara dari Bukittinggi menuju Padang dialihkan ke jalan alternatif Sicincin-Malalak.
“Sistem tersebut baru pertama kali dilakukan di Sumbar sebagai langkah antisipasi kemacetan di jalur utama yang selalu terjadi setiap kali libur Lebaran,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi berharap penerapan sistem itu bisa memberikan kenyamanan pada perantau dan wisatawan yang jumlahnya diperkirakan melonjak empat kali lipat dibanding tahun lalu. (rdr/ant)