Untuk memberikan kenyamanan kepada pemudik dan wisatawan yang datang, Dinas Pariwisata Sumbar melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan monitoring dan pemantauan di destinasi wisata.
Beberapa persoalan yang terjadi di tempat wisata seperti harga makanan dan minuman, aksi premanisme, pemalakan di tempat parkir harus menjadi perhatian serius karena bisa merusak nama daerah.
Selain itu persoalan sampah di destinasi wisata yang banyak dikeluhkan juga dicarikan solusi diantaranya dengan memperbanyak tempat sampah.
“Kita telah minta kabupaten dan kota untuk menyediakan posko satgas dan layanan pengaduan di destinasi wisata,” katanya.
Selain itu untuk libur lebaran 1444 hijriah, Pemprov Sumbar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika juga menyediakan layanan informasi bagi wisatawan, termasuk untuk pariwisata.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumbar, Siti Aisyah menyebut informasi digital dengan penggunaan QR Code atau scan barcode akan disebar di berbagai titik strategis sehingga bisa didapatkan dengan mudah oleh wisatawan.
“Cukup dengan men-scan barcode yang telah disediakan, maka pemudik dan wisatawan mendapatkan informasi yang utuh tentang pariwisata Sumbar,” katanya. (rdr/ant)