BMKG memperhatikan adanya pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot.
Sedangkan wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian utara dan perairan Jayapura.
Gelombang sangat tinggi 4.0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan perairan Enggano-barat Lampung, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Lombok, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan dan Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB.
Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang dari Aceh hingga Sumatra Barat, Bengkulu, dari Jawa Barat bagian selatan hingga Jawa Timur, Kalimantan Barat bagian selatan, utara Kalimantan, Sulawesi Selatan, NTT, dari Maluku Utara hingga Papua Barat dan di Papua.
Juga terdapat daerah pertemuan angin (konfluensi) di Selat Karimata dan di Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
Suhu udara berkisar 20-33 derajat Celcius dengan suhu terendah di Bandung. Suhu tertinggi di Gorontalo, Jambi, Surabaya, Pontianak dan Palangkaraya. Prakiraan berbasis dampak lebat dengan status siaga tidak terjadi di provinsi mana pun. (rdr)