Namun ke depan, sesuai arahan Gubernur Sumbar Mahyeldi, kawasan itu tidak hanya terbatas sebagai destinasi wisata tetapi juga kawasan ekonomi halal dengan memberikan ruang kepada UMKM untuk membuka tenant.
“Pariwisata dan UMKM sangat berpotensi disandingkan karena bisa saling mendukung. Sumarak Ramadan yang kita gelar di Masjid Raya Sumbar adalah langkah awal untuk menjadikannya destinasi wisata sekaligus kawasan ekonomi halal,” kata Luhur.
Ia yakin dengan penyandingan dua hal itu, Masjid Raya Sumbar akan memiliki daya tarik yang lebih kuat untuk menarik wisatawan untuk datang.
Menurutnya, inovasi semacam itu penting untuk dilakukan di Sumbar karena tahun ini ditargetkan 8,2 juta wisatawan bisa mengunjungi provinsi itu.
Salah satu langkah yang telah diambil pemerintah adalah dengan meluncurkan program Visit Beautifull West Sumatra 2023 yang dicanangkan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (rdr/ant)