PADANG, RADARSUMBAR.COM – Omzet total pelaku UMKM peserta kegiatan Sumarak Ramadan yang digelar pemerintah daerah di halaman Masjid Raya Sumatera Barat (Sumbar) pada 29 Maret-18 April 2023 mencapai Rp500 juta dalam tiga pekan.
“Untuk skala UMKM, angka ini cukup besar. Ini membuktikan kawasan Masjid Raya Sumbar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan ekonomi halal,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda, di Padang, Rabu.
Ia mengatakan dalam Sumarak Ramadan itu disediakan 48 tenant bagi peserta. UMKM yang mengikuti rata-rata adalah binaan dari perbankan.
“Data kami dari 48 peserta itu 10 UMKM adalah binaan Bank Nagari, 10 UMKM binaan Bank BRI dan 10 binaan Bank Indonesia. Sisanya adalah UMKM yang juga sudah cukup punya nama,” kata Luhur.
Luhur menyebut kawasan Masjid Raya Sumbar selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi di provinsi itu. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan arsitektur masjid yang “tidak biasa”.
Namun ke depan, sesuai arahan Gubernur Sumbar Mahyeldi, kawasan itu tidak hanya terbatas sebagai destinasi wisata tetapi juga kawasan ekonomi halal dengan memberikan ruang kepada UMKM untuk membuka tenant.
“Pariwisata dan UMKM sangat berpotensi disandingkan karena bisa saling mendukung. Sumarak Ramadan yang kita gelar di Masjid Raya Sumbar adalah langkah awal untuk menjadikannya destinasi wisata sekaligus kawasan ekonomi halal,” kata Luhur.
Ia yakin dengan penyandingan dua hal itu, Masjid Raya Sumbar akan memiliki daya tarik yang lebih kuat untuk menarik wisatawan untuk datang.
Menurutnya, inovasi semacam itu penting untuk dilakukan di Sumbar karena tahun ini ditargetkan 8,2 juta wisatawan bisa mengunjungi provinsi itu.
Salah satu langkah yang telah diambil pemerintah adalah dengan meluncurkan program Visit Beautifull West Sumatra 2023 yang dicanangkan bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (rdr/ant)