“Kami meminta perhatian pemerintah dalam membangun fasilitas-fasilitas untuk penanganan bencana harus kuat. Daerah kita rawan. Harusnya disiapkan standar operasional prosedur (SOP) jelas pra-bencana maupun pasca bencana,” katanya, Kamis (27/4/2023) siang.
Berdasarkan kajian ahli kebencanaan, Rusnardi Rahmat Putra, selama 20 tahun terakhir korban jiwa akibat berbagai jenis bencana alam seperti gempa, longsor, hingga banjir mencapai 2.882 orang.
Dalam hal ini, gempa menjadi bencana alam yang besar memakan korban jiwa, yaitu sebesar 1.768 orang, untuk kerusakan rumah masyarakat sebesar 356.264.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Zulkenedi Said, mengatakan kewaspadaan akan bencana hendaknya tidak hanya terfokus pada bulan tertentu, setiap bulan hendaknya waspada, karena ancaman bencana mengintai setiap saat.
Sumbar merupakan daerah yang terdiri dari pegunungan, perbukitan serta garis pantai, tidak hanya tsunami dan gempa, banyaknya sistem drainase yang belum optimal maka banjir serta longsor merupakan ancaman paling dekat.
“Jadi jangan fokus pada bulan tertentu, setiap bulan juga harus waspada,” ujarnya. (rdr-008)