Selain sirine, Arry mengatakan upaya mitigasi juga dilakukan dengan melakukan penguatan kembali Kelompok Siaga Bencana (KSB) di tengah masyarakat.
“Kami lakukan penguatan KSB dengan pelatihan-pelatihan mitigasi bencana agar bisa langsung merespon jika terjadi bencana,” katanya.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,9 dirasakan hampir di seluruh kabupaten dan kota di Sumbar pada 25 April 2023.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94 derajat Lintang Selatan dan 98,38 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 kilometer Barat Laut Kepulauan Mentawai, Sumbar, pada kedalaman 23 kilometer. (rdr/ant)