PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan mengatakan Provinsi Sumbar belum terdampak fenomena El Nino karena cuaca panas yang melanda beberapa pekan terakhir masih merupakan fenomena biasa.
“Tiga tahun terakhir Sumbar itu terpengaruh oleh fenomena La Nina yang menyebabkan curah hujan tinggi. Sekarang sebenarnya cuaca di Sumbar malah berangsur normal, bukan terdampak El Nino,” katanya di Padang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini berdasarkan pantauan BMKG, Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah masih normal, karena itu fenomena El Nino belum terjadi.
Menurutnya, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.
Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Cuaca panas yang dirasakan di Sumbar beberapa pekan terakhir, menurutnya, diakibatkan tutupan awan sangat sedikit ke bumi karena adanya transisi cuaca ke musim kemarau sehingga berdampak dengan kenaikan suhu.
“Saat ini masih masa transisi, tutupan awan dari pagi sampai sore sangat sedikit. Sehingga sinar matahari maksimal diterima oleh bumi,” katanya.
Desindra mengatakan untuk wilayah Sumbar, meskipun memasuki musim kemarau, namun curah hujan masih cukup tinggi berbeda dengan Indonesia bagian tengah maupun timur.
Meski demikian ia tetap mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran akibat cuaca panas yang melanda.
“Saat cuaca panas, kekeringan terjadi dan potensi kebakaran, baik di pemukiman maupun lahan dan hutan menjadi tinggi, masyarakat harus tetap waspada,” katanya. (rdr/ant)