Selain itu, perlu dilakukan pemantauan dan peninjauan lapangan bersama dinas terkait untuk mengantisipasi dan menangani terjadinya kekeringan serta potensi kebakaran hutan, lahan, dan semak.
Masyarakat juga perlu diberikan edukasi terkait dengan dampak kekeringan meteorologis sehingga dapat menghemat penggunaan air bersih dan melakukan budi daya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
“Perlu juga diingatkan untuk tidak melakukan pembakaran dalam membersihkan lahan karena berpotensi menyebabkan kebakaran,” katanya.
Cuaca panas yang melanda itu mengakibatkan lahan sawit warga di Silaut, Pesisir Selatan terbakar sejak Selasa (23/5) dan belum bisa dipadamkan hingga saat ini.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Pesisir Selatan Defri Siswardi mengatakan area lahan terbakar terus bertambah. Diperkirakan mencapai ratusan hektare.
Keterbatasan peralatan, jauhnya lokasi kejadian dari pusat logistik dan buruknya jaringan komunikasi membuat petugas kesulitan memadamkan api. (rdr/ant)