PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia XVI di Sumatera Barat pada 2023 menjadi ajang petani milenial untuk meningkatkan wawasan dan jaringan untuk mengembangkan usaha.
“Salah satu yang membedakan Penas Tani Nelayan XVI di Sumbar dengan kegiatan sebelumnya adalah pelibatan petani milenial. Kita mendukung agar petani milenial bisa meningkatkan wawasan dan jaringan,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang, Selasa.
Ia mengatakan wawasan dan jaringan yang luas akan membantu dalam pengembangan usaha, termasuk bagi petani milenial. Karena itu ajang tiga tahunan tersebut harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh petani milenial terutama yang berasal dari Sumbar.
Menurutnya, sebagai tuan rumah, Sumbar memiliki keuntungan karena semua petani dan nelayan termasuk milenial bisa mengakses dengan mudah semua yang ditampilkan dalam Penas Tani Nelayan XVI.
Gelar teknologi yang dihadirkan akan memancing kreatifitas dan inovasi para petani milenial sehingga bisa memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan usaha.
Dalam Gelar dan Temu Teknologi (Geltek) yang mengusung tema Smart Farming itu akan ditampilkan teknologi dan inovasi pertanian dan perikanan akan dipamerkan pada lahan seluas 16,47 hektare di Lanud Padang.
Teknologi itu di antaranya greenhouse untuk komoditas hortikultura, pabrik minyak goreng mini, closed loop peternakan, workshop taksi alsintan, smart fisheries village, dan sebagainya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Febrina Tri Susila Putri mengatakan selain gelar teknologi dalam Penas Tani Nelayan XVI juga digelar temu profesi yang akan diikuti belasan organisasi, di antaranya Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI).
Kemudian, Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI), Duta Petani Andalan (DPA) dan Duta Petani Milineal (DPM), FK Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Berikutnya, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Himpunan Pendidikan Pemuda Tani Nelayan Indonesia (HPPNI), Ikatan Keluarga Alumni Magang Jepang (IKAMAJA), Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia (MASBIOPI), Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI).
Lalu, Perkumpulan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia (PPPSI), Kelompok Wanita Tani Nelayan Nasional dan Kelompok Pemuda Tani Nelayan Nasional. (rdr/ant)