Ini Pengakuan Warga Mentawai yang Terdampak Gempa, Sempat Mengungsi ke Perbukitan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menghujam ke lempeng Eurasia.

Gempa bumi magnitudo 5,8 kembali mengguncang Mentawai. (Foto: Dok. Istimewa)

Gempa bumi magnitudo 5,8 kembali mengguncang Mentawai. (Foto: Dok. Istimewa)

TUA PEJAT, RADARSUMBAR.COM – Dua peristiwa gempa bumi mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa (20/6/2023) siang.

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut diketahui bermagnitudo 4,7 dan 5,6 (sebelumnya 5,8). Getaran lindu ini terasa di hingga ke Kota Padang dan sekitarnya.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1.03 derajat Lintang Selatan dan; 98,42 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 167 kilometer arah Barat Laut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar dengan kedalaman 34 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia menghujam ke lempeng Eurasia.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.

Daryono mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Daerah Pasaman Barat dan Pariaman dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu dan daerah Bukittinggi dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Hingga pukul 16.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Sementara itu, salah seorang warga korban terdampak gempa yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, dirinya merasakan getaran gempa 5,6 SR cukup kuat.

“Masyarakat keluar rumah dan sempat beberapa ada yg naik ke ketinggian. Saat ini mereka sudah mulai kembali ke rumah. Saya sendiri di rumah saja setelah gempa 5,8 (update 5,6) tadi,” katanya kepada Radarsumbar.com via pesan singkat.

Jika melihat rilis BMKG, kata warga tersebut, sumber gempa berada di Betaet, Kecamatan Siberut Barat. “Mohon doa untuk kami supaya dijauhkan dari bencana yang menghantui ini,” tuturnya. (rdr-008)

Exit mobile version