BI Ungkap Sumbar masih Kalah dari Riau-Sumut soal Penyediaan Produk Halal

Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra menyerahkan sertifikasi halal kepada perwakilan 300 pelaku UMKM di Sumbar (ANTARA/Mario Sofia Nasution)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat menargetkan Sumatera Barat (Sumbar) menjadi provinsi penyedia barang dan jasa halal nomor satu di Pulau Sumatera.

“Kita menargetkan lima tahun ke depan Sumatera Barat menjadi provinsi nomor satu di Pulau Sumatera. Saat ini Sumbar masih kalah dari Riau dan Sumatera Utara,” kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Endang Kurnia Saputra di Padang, Kamis.

Menurut dia target ini bukanlah sesuatu yang berat karena potensi keuangan syariah cukup menjanjikan, selain itu Sumbar berhasil meraih sembilan dari 10 kategori yang diperlombakan dalam ajang Anugerah Adinata Syariah 2023 karena dinilai berhasil memajukan ekonomi syariah.

Anugerah Adinata Syariah merupakan sebuah bentuk apresiasi dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) kepada pemerintah provinsi yang memiliki inisiatif mengembangkan potensi ekonomi syariah di daerahnya.

Kategori yang diperlombakan meliputi ekosistem ekonomi syariah yaitu keuangan syariah, industri halal, keuangan sosial syariah, keuangan mikro syariah, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi pesantren, ekonomi hijau dan berkelanjutan.

Selain itu pengembangan ekonomi syariah di daerah, zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS), inkubasi usaha syariah, serta pada kategori program inovasi sektor ekonomi syariah.

Ia mengatakan melalui Festival Ekonomi Syariah yang digelar di Bukittinggi merupakan upaya mendorong pengembangan ekonomi syariah melalui kegiatan kewirausahaan dan UMKM yang berbasis syariah.

Mendorong pengembangan model usaha syariah melalui halal value chain dan peningkatan halal lifestyle, pemberdayaan kemandirian ekonomi pesantren.

Pihaknya juga berupaya melakukan pengembangan UMKM syariah dengan melakukan penguatan jaminan produk halal, sertifikasi halal, pembentukan halal center dan jumlah produk pelaku usaha syariah tersertifikasi layak halal.

Kemudian melakukan penguatan ekosistem nasional dan ekspor halal hub melalui fasilitasi pelaku usaha syariah (UMKM syariah) komoditas fashion dan/atau pangan halal yang lolos IKRA

Pihaknya juga memfasilitasi pengukuhan kepengurusan HEBITREN di Sumatera Barat, Pemberian sertifikasi halal kepada 300 UMKM bekerjasama dengan PT Succofindo, penandatanganan Perjanjian kerja sama dengan ponpes dalam pengembangan usaha bisnis pesantren

“Kita berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik dan semangat awal dan upaya bersama kita untuk terus mengembangkan ekonomi syariah dan ekonomi digital di Provinsi Sumatera Barat,” kata dia

Sementara Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan ini langkah baik karena Bank Indonesia melakukan sosialisasi secara maksimal dalam meningkatkan literasi masyarakat tentang ekonomi keuangan syariah dan produk halal.

“Saya kira ini jati diri Sumatera Barat sesuai dengan UU 17 2022 yang menempatkan Sumbar memilik falsafah Adat Basandi Syara Syara Basandi Kitabullah dan seusai dengan visi misi kepala daerah. Wapres juga menumpangkan harapan agar Sumbar menjadi yang terdepan dalam menciptakan industri halal ke depannya,” kata dia. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version