Warga Air Bangis Dipulangkan ke Kampung Halaman, Polisi Akui Ada yang Diamankan

Ada beberapa yang memang terindikasi mengajak mereka bertahan, ada beberapa orang yang diamankan, 15 orang mungkin.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumbar, Kombes Djadjuli tidak menampik ada sejumlah orang yang diamankan oleh petugas kepolisian.

Hal tersebut disampaikan Djadjuli saat proses pengantaran warga Air Bangis yang telah bertahan di Masjid Raya Sumbar selama enam hari belakangan ini menuntut sejumlah hal ke Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

“Ada beberapa yang memang terindikasi mengajak mereka bertahan, ada beberapa orang yang diamankan, 15 orang mungkin,” kata Djadjuli kepada awak media, Sabtu (5/8/2023) sore.

Dia mengatakan, belasan orang yang diamankan itu dibawa ke Polda Sumbar untuk dimintai keterangan.

“Nanti tergantung pemeriksaan yang diamankan, kalau ada indikasi yang dilanggar, silakan saja dipantau,” katanya.

Selain itu, kata Karo Ops Polda Sumbar itu, masyarakat Air Bangis yang bertahan di Kota Padang dan Masjid Raya Sumbar telah bertahan selama enam hari.

“Mereka sudah 5-6 hari di sini, tanpa izin, itu cukup mengganggu arus lalu lintas, masyarakat yang lain, sehingga hari ini kami mengajak kembali ke tempat masing-masing,” katanya.

Dalam membantu proses pemulangan para pendemo, kata Djadjuli, polisi telah melakukan berbagai tahapan.

“Kami ada tahapan, kami ajak, mengimbau, ada yang mau, tidak dan provokasi, yang provokasi dan tidak mau kami angkut. Yang tidak mau dan provokasi kami tanya, kenapa mereka melakukan itu,” katanya.

Ia menjelaskan, Pemprov Sumbar dan unsur Forkopimda juga telah mengajak sekitar 20 orang perwakilan masyarakat pengunjuk rasa diajak rapat dengan Gubernur terkait persoalan yang terjadi di Air Bangis.

“Tuntutan mereka ada yang tidak akan dipenuhi, seperti (membatalkan) proyek strategis nasional, melepaskan dua tersangka ditahan, sepertinya itu tidak mungkin direalisasikan, sehingga kami berinisiatif mengimbau mereka kembali,” katanya.

Selain itu, katanya, perwakilan pengunjuk rasa yang ikut aksi unjuk rasa tersebut akan menyusul warga lainnya yang telah terlebih dahulu dipulangkan.

“Karena ini hanya menunggu, menunda waktu saja, sementara (Masjid Raya Sumbar) ini kan area publik, yang dipakai orang banyak,” katanya.

Djadjuli mengatakan, pemulangan masyarakat pengunjuk rasa tersebut dilakukan tidak ada kaitan dengan rangkaian kedatangan salah satu Bakal Calon Presiden (Bacapres) ke Masjid Raya Sumbar.

“Tidak ada (karena) kegiatan itu, kami murni menertibkan masyarakat, jangan dihubungkan dengan politik,” tuturnya.

Di sisi lain, saat prosesi pengambilan dokumentasi oleh awak media, salah satu wartawan, Nandito Putra (Tribun Padang) sempat dihadang oleh polisi berpakaian preman.

Meski pada akhirnya, kesalahpahaman itu segera mereda lantaran sejumlah awak media dan polisi lainnya saling mengenal. (rdr-008)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version