“Selama berada di Tanah Suci yang bersangkutan beberapa kali keluar masuk rumah sakit. Di Mekkah dirawat tujuh hari dan di Madinah empat hari,” jelas Rifki.
Kemudian saat jadwal kepulangan Harisun kembali harus dirawat karena mengalami gejala sesak napas dan anemia. Imbasnya, yang bersangkutan tidak bisa pulang bersama jamaah kloter lima sebab belum mendapatkan izin laik terbang.
Terhitung sejak kepulangan kloter lima pada 27 Juli 2023 kurang lebih Harisun dirawat satu bulan di Tanah Suci. Ia baru bisa dipulangkan ke Tanah Air pada 23 Agustus dan tiba di Jakarta pada 24 Agustus.
“Saat tiba di Jakarta Harisun langsung dirujuk ke Rumah Sakit Kesehatan Haji Jakarta,” kata dia.
Setelah dirawat selama tiga hari di Jakarta lanjut Rifki, Harisun akhirnya dipulangkan ke kampung halaman yang beralamat di Tarantang Kecamatan Harau Kabupaten Limapuluh Kota. (rdr/ant)