Tidak hanya sebagai tempat beribadah, Masjid juga bisa dijadikan tempat berdiskusi, aktivitas niaga, pendidikan serta kegiatan sosial lainnya.
“Jika potensi tersebut dikelola dan dipromosikan sebagai destinasi wisata, maka bisa membawa manfaat perekonomian bagi masyarakat di sekitarnya, namun jangan tinggalkan fungsi utama Masjid sebagai tempat ibadah,” katanya.
Namun Sandiaga tidak menampik bahwa contoh keunikan arsitektur Masjid itu berada di Sumbar, khususnya Masjid Raya.
Ia mengatakan, Masjid Raya Sumbar memiliki kubah seperti Rumah Gadang. Kemudian, ornamen pada dinding Masjid itu juga dihiasi dengan klaigrafi dan ukiran khas Budaya Minangkabau.
“Saya berharap para delegasi yang hadir pada WIES 2023 ini dapat menyempatkan diri untuk mengunjungi Masjid yang telah dinobatkan sebagai salah satu Masjid dengan arsitektur terbaik di dunia versi Abdul Latif Al Fozan Award (AFAMA) ini,” katanya.
Meski demikian, dirinya tidak menampik bahwa katalog tersebut belum bisa mengakomodir semua Masjid yang berpotensi di Indonesia.
Peluncuran katalog elektrik tersebut dapat menjadi motivasi bagi pengurus Masjid seluruh Indonesia dalam mempromosikan Masjid mereka sehingga bisa menarik perhatian wisatawan dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
E-Catalogue ini dapat diunduh melalui laman www.indonesia.travel. (rdr)