PADANG, RADARSUMBAR.COM – Rektor Universitas Andalas (Unand), Prof Yuliandri mengatakan, pihaknya berencana mengembangkan inovasi baru dari tanaman gambir yakni tinta spidol dan tinta mesin printer atau mesin cetak.
“Tinta untuk spidol dan printer ini adalah inovasi berikutnya yang akan dikembangkan Unand,” kata Yuliandri, Kamis (14/9/2023).
Ia mengatakan, inovasi tersebut segera dilakukan setelah perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut berhasil menciptakan tinta untuk kebutuhan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari bahan baku gambir.
Ia mengatakan, sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Unand fokus pada pengembangan riset serta hilirasi berbagai produk termasuk dari tanaman gambir.
Hilirisasi gambir tersebut tidak lepas dari pasokan gambir nasional yang melimpah yakni sekitar 90 persennya berasal dari Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Bahkan saat ini, katanya, 80 persen kebutuhan gambir dunia diekspor oleh Indonesia.
Secara umum, luasan gambir di Indonesia diketahui mencapai 37.360 Hektare (Ha) dengan total produksi mencapai 18 ribu ton setiap tahunnya.
Dengan besarnya potensi sumber daya alam tersebut, Unand bertekad terus melakukan inovasi-inovasi baru.
Sejauh ini, perguruan yang diresmikan Wakil Presiden (Wapres) pertama Indonesia, Mohammad Hatta itu telah menciptakan sejumlah inovasi dari tanaman dengan nama latin uncaria itu di antaranya obat-obatan, kosmetik, minuman dan industri kimia.
Terpisah, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengatakan gambir merupakan salah satu produk unggulan dari Sumbar.
Selama ini, katanyam harga produk itu fluktuatif tergantung eksportir. Dengan adanya inovasi Unand, ke depannya fluktuasi harga diharapkan bisa lebih terjaga.
Ia mengeklaim pemerintah daerah (Pemda) telah melakukan sejumlah langkah untuk memberikan kepastian harga kepada petani gambir di antaranya dengan mendirikan badan layanan umum daerah (BLUD) khusus gambir. (rdr/ant)