Secara umum, luasan gambir di Indonesia diketahui mencapai 37.360 Hektare (Ha) dengan total produksi mencapai 18 ribu ton setiap tahunnya.
Dengan besarnya potensi sumber daya alam tersebut, Unand bertekad terus melakukan inovasi-inovasi baru.
Sejauh ini, perguruan yang diresmikan Wakil Presiden (Wapres) pertama Indonesia, Mohammad Hatta itu telah menciptakan sejumlah inovasi dari tanaman dengan nama latin uncaria itu di antaranya obat-obatan, kosmetik, minuman dan industri kimia.
Terpisah, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi mengatakan gambir merupakan salah satu produk unggulan dari Sumbar.
Selama ini, katanyam harga produk itu fluktuatif tergantung eksportir. Dengan adanya inovasi Unand, ke depannya fluktuasi harga diharapkan bisa lebih terjaga.
Ia mengeklaim pemerintah daerah (Pemda) telah melakukan sejumlah langkah untuk memberikan kepastian harga kepada petani gambir di antaranya dengan mendirikan badan layanan umum daerah (BLUD) khusus gambir. (rdr/ant)