Pelukis Siswanderi memotret budaya Berburu Babi yang menjadi judul lukisan. Karya yang dilukis dengan aklirik pada kanvas itu menggambarkan seorang laki-laki di tengah anjing buruannya.
Lukisan ini memotret simbol patriarki. Bahwa berburu babi hanyalah dilakukan laki-laki. Menurut pelukisnya, aktivitas buru babi ini dirancang sebagai bentuk negosiasi laki-laki di tengah di tengah dominasi adat matrilineal di Minangkabau.
Iswandi mengatakan pameran yang pada umumnya diikuti perupa muda ini memiliki arti penting dalam membentuk iklim yang kondusif dalam kehidupan berkesenirupaan di Sumbar.
PKD Hari ke-2
Hari kedua PKD Sumbar (2-6/10) menampilkan sejumlah kegiatan. Paginya, ada workshop konten kreator bersama Abdul Hafizh (Mius Creativ).
Siangnya, ada pertunjukan sanggar anak-anak yang menampilkan tari-tari kebanggan Sumbar.
Malamnya, ada Panggung Apresiasi Seni yang menampilkan Sanggar Siriah Pulang ka Pitunggua dengan penampilan pencak silat dan tari piring tradisi.
Lalu Sanggar Sigatok Siriah menampilkan Tari Salangkah Basamo. Sanggar Seni Anak Indonesia menampilkan Tari Garik Rang Padusi, Sanggar Seni Sumbar menampilkan Tari Bailau, Komposisi Musik, Tari Hoyak Hep-Ta, dan Sanggar Seni Sarantak Sadaram. (rdr)