Namun, Mahyeldi enggan menjelaskan dari provinsi manakah kabut kiriman akibat kebakaran lahan yang diterima Sumbar beberapa waktu belakangan ini.
“Yang jelas tidak ada dari Sumbar. Sekarang masih di bawah ambang batas,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa wilayah yang termasuk dalam kategori mudah hingga sangat mudah terbakar di Sumbar berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan (Pessel), Limapuluh Kota, Solok Selatan (Solsel), Sijunjung dan Dharmasraya.
Bahkan, hingga tanggal 9 Oktober 2023, sudah terdapat 388 titik api atau hotspot yang tersebar di sejumlah kabupaten dari Sumbar tersebut.
“Prakiraan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah Sumbar tanggal 9 hingga 10 Oktober 2023 masih dominan dalam kategori aman, dengan sebagian wilayah berada pada kategori mudah hingga sangat mudah terbakar,” tulis BMKG dalam keterangan resmi yang diterima Radarsumbar.com via pesan singkat. (rdr)