Ia menyebutkan, kepesertaan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) sebesar 43,97 persen, dan kesertaan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sebesar 26,76 persen, serta kesertaan Bina keluarga Balita Lansia (BKL) sebesar 29,85 persen dan Kesertaan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sebesar 3,9 persen.
“Kesertaan Kelompok Kegiatan pada Keluarga Sasaran membantu dalam meningkatkan capaian Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yaitu dari tahun 2021 sebesar 53,54 naik menjadi 56,12,” lanjutnya.
Selain capaian pelayanan kontrasepsi, BKKBN Perwakilan Sumbar juga mencatat, pengisian data aplikasi elektronik siap nikah dan hamil (Elsimil), dari bulan Januari hingga Agustus 2023, baru mencapai 1.119. Sedangkan jumlah data Sistem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) dari Kementerian Agama Sumbar mencapai 26.386.
Menanggapi rendahnya kesadaran calon pengantin untuk mengisi Elsimil di Sumbar, Kepala BKKN RI Hasto Wardoyo dalam kunjungannya di Padang pada Senin, (9/10/2023) menyarankan agar BKKBN Perwakilan Sumbar, merangkul Kemenag untuk memaksimalkan pengisian Elsimil, untuk membantu memantau kesehatan calon pengantin.
“Pengisian data Elsimil bertujuan untuk memantau kondisi kesehatan calon pengantin, dalam merencanakan kehamilan sehingga tidak melahirkan anak berpotensi stunting,” katanya.
Ia menambahkan, pengisian Elsimil butuh tindakan persuasif antara BKKBN dan Kemenag Sumbar untuk menyampaikan kepada Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dan diikuti oleh Kepala KUA, meminta calon pengantin untuk mengisi data di Elsimil selain melapor pencatatan nikah di SIMKAH.
“Nanti sertifikat Elsimilnya langsung keluar setelah diisi, sambil melapor di KUA sambil mengisi,” katanya. (rdr/ant)