Terkait kabut asap yang semakin pekat menyelimuti Sumbar, Yozarwardi mengatakan telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan pantauan BMKG dan aplikasi SiPongi titik panas dan titik api hingga saat ini masih banyak terpantau di provinsi tetangga terutama Sumatera Selatan (Sumsel).
Prakiraan dari BMKG memperlihatkan arah angin bergerak dari Tenggara ke Barat Daya sehingga diperkirakan kabut asap dari Sumsel dibawa angin sampai ke Sumbar.
Sebagai langkah antisipasi ia mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan yang bisa berpotensi meluas menjadi kebakaran hutan atau lahan.
“Kalau terjadi kebakaran, petugas bersama masyarakat diharapkan segera turun tangan untuk memadamkan sekaligus berkoordinasi dengan provinsi jika mengalami kesulitan dalam pemadaman,” tuturnya. (rdr/ant)