“Ini juga direspons sangat baik oleh Bapak Presiden. Persentase nilai tukar petani kita sangat besar dari sektor kehutanan. Bahkan, beliau langsung mencatat bagaimana upaya meningkatkan Perhutanan Sosial ini, karena jelas berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar kawasan hutan. Terlebih, ini juga bagian dari upaya merawat dan menjaga hutan, sehingga turut berdampak positif bagi lingkungan,” katanya.
Selain itu, katanya, ia juga melaporkan langkah-langkah Pemprov Sumbar dalam menyikapi berbagai persoalan di sektor pertanian, yang menyangkut langsung dengan kepentingan ekonomi petani.
Termasuk di antaranya dalam menyikapi turunnya harga sejumlah produk hasil pertanian.
“Kami juga sampaikan, tahun 2022 lalu harga telur sempat turun, lantas kami gerakkan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memborong telur dari peternak. Begitu pun saat beberapa waktu yang lalu harga bawang merah turun, kami juga gerakkan ASN. Langkah taktis seperti ini juga direspons baik oleh Bapak Presiden,” tuturnya. (rdr/adv)