PADANG, RADARSUMBAR.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kepada anggota DPR RI asal Sumatra Barat (Sumbar) H Andre Rosiade, proyek impian fly over Sitinjau Lauik, Insya Allah dimulai Desember 2023. Janji itu didengar oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (pur) Moeldoko saat Jokowi berkunjung ke Sumbar, Rabu (25/10).
“Desember saya ke Padang lagi untuk fly over itu,” kata Jokowi di atas awang-awang Samudera Hindia tatkala pesawat yang terbang lembut menuju Mentawai dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), memberi waktu berkualitas untuk Sumbar, Rabu (25/10). Saat terbang Presiden ‘satu meja’ dengan Andre Rosiade, Moeldoko dan Mahyeldi.
Andre Rosiade yang ditugaskan khusus Prabowo Subianto mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke Kepulauan Mentawai dan Kota Padang berhasil meyakinkan Jokowi proyek itu strategis, untuk mengurai jalan mulut botol (menyempit), berkelok dan mendaki di Sitinjau Lauik tersebut. Jalur Padang menuju Kabupaten Solok dan daerah lanjutannya yang rawan macet dan longsor.
Menurut yang dirasakan masyarakat dan laporan pandangan mata netizen, itulah kelok atau tikungan paling berbahaya di ruas jalan menuju dan keluar dari Padang. Yang berbahaya itu Panorama 1 yang ditandai dengan tasebo dengan lambang Semen Padang. Truk-truk bermuatan berat dari dan ke Padang, di sini mesti dipapah, jika tidak akan meluncur masuk jurang. Jalan ekstrem ini dibangun Belanda 1904.
Akhirnya, diperoleh kesimpulan, groundbreaking atau peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan proyek diusahakan digelar pada 19 Desember 2023. “Tadi kami satu pesawat dengan Presiden Jokowi, ada Gubernur Sumbar juga, dan ada KSP Moeldoko. Kami menyampaikan aspirasi masyarakat Sumbar agar proyek Sitinjau Lauik bisa segera diresmikan. Harapannya pada 19 Desember,” kata Andre Rosiade.
Andre Rosiade baru saja menemani kunjungan Presiden Jokowi ke Sumbar. Andre menyebut, mendengar aspirasi tersebut, Jokowi menghubungi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono untuk menanyakan apakah groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek Sitinjau Lauik bisa dilakukan pada 19 Desember, bertepatan dengan Hari Bela Negara (HBN).
“Tadi Pak Presiden langsung menghubungi Menteri PUPR menanyakan soal kemungkinan proyek itu diresmikan (groundbreaking) 19 Desember dan responsnya dari PUPR akan diupayakan di tanggal itu,” kata Andre Rosiade yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Menyaksikan sikap konkret Jokowi, Andre selaku legislator Dapil Sumbar 1 mengucapkan terima kasih kepada sang Presiden. Andre menyebut sikap Jokowi jadi bukti Sumbar tidak dikesampingkan dalam hal pembangunan. “Melihat respons Presiden seperti itu, kami mewakili masyarakat Sumbar mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah memperhatikan Sumbar dan ini menjadi bukti nyata bahwa Sumatera Barat tidak dianaktirikan oleh pemerintah,” kata Andre.
Rencana pembangunan ini juga sudah sampai kepada BUMN yang akan terlibat dalam pengerjaannya Hutama Karya (HK). Direktur Operasional Hutama Karya Agung Fajarwanto sendiri menyebutkan, setelah atensi Presiden, semua elemen terkait langsung melaksanakan rapat pada Kamis (26/10). Untuk mempercepat dan memastikan groundberaking bisa digelar pertengahan Desember.
“Kami langsung dikontak oleh pak Fajar (Agung Fajarwanto) dari HK terkait hal ini. Mereka langsung rapat dan memastikan proyek ini bisa disegerakan. Agar Presiden juga bisa melakukan groundbreaking pada 19 Desember. Agendanya, Presiden juga akan melakukan hal yang sama untuk pembangunan Pasar Bawah Bukittinggi,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Andre Rosiade dan Direktur Operasional Hutama Karya Agung Fajarwanto serta Direktur PT Hutama Karya Infrastruktur Aji Prasetyanti telah mendatangi lokasi pada 6 Juni 2023. Bahkan, mereka juga sudah membawa site plan pembangunan yang akan jadi pedoman.
Diketahui Fly Over Sitinjau Lauik yang berlokasi di Panorama 1 akan dibangun sepanjang 2,78 km. Dibutuhkan 4 jembatan untuk menuntaskannya. Flyover ini menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok. Berada pada jalan dengan keseluruhan panjang sekitar 53 kilometer. Sering terjadinya kemacetan panjang karena longsor dan bencana alam lainnya, membuat Fly Over Sitinjau Lauik sangat dibutuhkan. (rdr)