PADANG, RADARSUMBAR.COM – Statistisi Ahli Madya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) Ilhami Witri mengatakan lemak dan minyak hewani maupun nabati masih menjadi penyumbang ekspor terbesar provinsi ini pada periode September 2023.
“Golongan barang yang paling banyak diekspor pada September 2023 adalah golongan lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 157,54 juta dolar AS atau setara Rp2,47 triliun,” kata Ilhami Witri, di Padang, Jumat.
Selain lemak dan minyak nabati/hewani, ekspor dari kelompok produk kimia dan bahan-bahan nabati, juga turut menyumbangkan nilai ekspor terbesar lainnya dengan kontribusi masing-masing Rp76 miliar, dan Rp75 miliar lebih.
Bila dilihat peranan golongan barang terhadap total ekspor Januari-September 2023 tercatat 80,23 persen merupakan ekspor dari golongan lemak dan minyak hewan/nabati, dan golongan karet serta barang dari karet memberikan peran sebesar 3,40 persen.
Secara umum nilai ekspor asal Ranah Minang pada September 2023 sebesar 185,95 juta dolar AS atau setara dengan Rp2,91 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 16,69 persen jika dibandingkan ekspor Agustus 2023.
“Turunnya ekspor Sumbar dikarenakan adanya penurunan permintaan,” kata Witri.
Dari total ekspor asal Sumbar, India menjadi negara tujuan ekspor paling tinggi dengan kontribusi 51,89 juta dolar AS atau setara dengan Rp815 miliar.
Ekspor ke negara yang berada di Asia Selatan itu memberikan peranan 30,97 persen terhadap keseluruhan ekspor Sumbar periode Januari-September 2023.
“Ekspor ke Pakistan memberikan peran sebesar 28,08 persen, dan ekspor ke Bangladesh memberikan sumbangan 11,03 persen,” kata dia lagi.
Secara lengkap, Ranah Minang juga mengimpor sejumlah kelompok barang ke Pakistan, Bangladesh, Jepang, Djibouti, Amerika Serikat, Australia, Korea Selatan, dan Vietnam.
“Komoditas utama yang diekspor ke India minyak kelapa sawit. Sementara ke Pakistan komoditas utama yang diekspor adalah refined palm oil,” ujarnya lagi. (rdr/ant)