“Kapal khusus ini tidak serta-merta datang. Bahkan, ekspor yang terakhir ini para pembudidaya sampai menunggu hingga setahun lebih,” kata dia.
Menurutnya, apabila tidak ada langkah konkret maka ekspor kerapu daerah tersebut akan semakin menurun. Apalagi, jika dibandingkan dengan negara-negara lain kualitas kerapu asal Sumbar masih kalah.
Selain ikan kerapu, ekspor ikan tuna juga menjadi potensi yang besar untuk terus digarap. Apalagi, hingga saat ini sudah ada tiga perusahaan pengolahan yang menampung tuna asal daerah itu.
“Potensi ikan tuna asal Sumbar ini cukup bagus. Artinya, dalam skala ekspor jika digarap dengan maksimal maka bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat untuk jangka panjang,” ucap dia. (rdr/ant)