PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Kabid KL) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat (Sumbar), Fajar Sukma mengatakan bahwa tujuh kabupaten dan kota di Sumbar terancam terdampak gempa megathrust.
Hal tersebut disampaikan oleh Fajar Sukma dalam kegiatan Pelatihan Relawan Kebencanaan Zonasi Kota Padang (Jurnalistik Kebencanaan) dengan tema ‘Melalui Pelatihan Jurnalistik Bencana Kita Wujudkan Kolaborasi Pentahelix dan Pemberitaan yang Seimbang’ di Hotel Axana, Kota Padang, Kamis (16/11/2023).
“Penanggulangan bencana di tahun 2023 sudah dengan anggaran Rp600 miliar untuk repeater. Repeater ini yang diaktivasi lagi,” katanya.
Repeater tersebut, katanya, butuh perawatan dan peremejaan sebagai bentuk langkah mitigasi bencana.
“Ada enam repeater untuk mengcover tujuh kabupaten dan kota sebagai alat komunikasi radio,” katanya.
Tujuh kabupaten dan kota yang terancam terdampak megathrust tersebut, kata Fajar, yakni, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pesisir Selatan (Pessel), Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar).
Sementara itu, Anggota Komisi 5 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar, Hidayat mengatakan, peran media sangat krusial dalam mengedukasi tentang kebencanaan kepada masyarakat.
“Saya ingin ada ekosistem, mitigasi tentang bencana alam, khususnya yang ada di Sumbar,” katanya.
Hidayat mencontohkan mitigasi kebencanaan yang terjadi di Jepang. Padahal katanya, Jepang merupakan negara yang rawan bencana.
“Namun, di sana mitigasinya berjalan dengan baik karena masyarakat di sana teredukasi dengan baik. Saya ingin, media bisa memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat,” tutur Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sumbar tersebut. (rdr)
Komentar