Salah satunya dengan lomba kolase tema Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) yang melibatkan interaksi anak dan orang tua. Gemala berharap kegiatan ini bisa melahirkan pengalaman interaksi berbeda bagi orang tua dan anak yang hadir.
“Perhelatan kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hadirnya dukungan dari Direktorat Jendral Kebudayaan, Kemdikbudristek RI, memperkuat Festival Anak dengan pendekatan budaya untuk mengajak setiap orang memahami isu anak.”
“Kegiatan bernafas seni budaya bisa jadi sarana untuk mengasah budi pekerti, empati dan kreativitas anak. Kami mengajak para orang tua membawa serta anak agar datang ke kegiatan ini,” katanya, Sabtu (18/11/2023).
Selama dua hari berturut-turut, Festival Anak Sumbar akan menyuguhkan berbagai macam konten kegiatan lainnya seperti senam anak, pameran karya lukis kurasi, pameran Galanggang Arang di Festival Anak dengan materi lukisan serta video narasi WTBOS oleh Forum Anak 7 Kabupaten Kota dan panggung ekspresi dari Forum Anak 19 Kabupaten Kota di Sumbar.
Selain itu, ada pertunjukan tari dari Sanggar Seni Cahayo Bundo, pertunjukan tari dari Majesty Minangkabau Kids, pertunjukan tari Kata Gerak, Lomba tari kreasi SD, pertunjukan Theater Tanah Ombak, Pertunjukan Boneka Ventriloquist oleh Obe Jo Gogo dan Penganugrahan Forum Anak.
Juga ada kelas belajar terkait konvensi hak anak, kesehatan mental, dan lingkungan hidup. Serta, kelas bermain tentang kreativitas clay, menggambar, dan pemanfaatan media. (rdr)