Andre berharap kelangkaan solar sudah tidak terjadi lagi, meski dirinya memaklumi bahwa konsumsi terus meningkat di Sumbar.
“Pertamina diharapkan selalu menyiapkan berbagai alternatif solusi, jangan sampai kejadian kelangkaan solar kembali terulang. Saya ingin pastikan, hari ini Pertamina sudah bertindak cepat dan merespons aspirasi masyarakat yang kami sampaikan. Alhamdulillah, antrean sudah tak ada lagi, solar sudah lancar distribusinya. Ini cara kami sebagai anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Gerindra,” katanya.
Andre mengatakan, pada tahun 2022, kuota solar untuk tahun 2022 berada di angka 17,8 juta kiloliter (KL), namun turun di 2023 di kisaran 17 juta KL.
“Untuk tahun 2024, insya Allah (kuota solar bersubsidi) mencapai 19 juta KL. Penyebab (kelangkaan yang terjadi belakangan lantaran) kuota berkurang,” katanya.
Terkait dengan pengawasan SPBU nakal, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu telah menyarankan kepada pemerintah untuk merevisi Peraturan Presiden (Perpres) nomor 191 tahun 2014.
“Perpres itu kurang lengkap, harus dilengkapi agar jelas siapa yang bisa menerima BBM bersubsidi dulu, ini baru sebatas usulan. Pertamina tentu mengawasi dan mendapat laporan dan dilaporkan ke aparat penegak hukum, Pertamina paling memberi sanksi, termasuk pencabutan izin,” tuturnya. (rdr)