Meski demikian ia mengakui kendala untuk merealisasikan program itu masih cukup besar, salah satunya terkait anggaran. Kebijakan pemerintah pusat terkait realisasi anggaran untuk urusan wajib, mempengaruhi penerapan program pembangunan daerah yang masuk dalam RPJM.
“Namun bagaimanapun, meski dalam keterbatasan, kita bertekad untuk bisa merealisasikan program ini semaksimal mungkin,” katanya.
Selain memberikan pelatihan ke para calon pengusaha muda, Pemprov Sumbar juga membuka ruang bagi mereka untuk mempromosikan usahanya melalui berbagai pameran produk yang dilaksanakan.
Kemudian juga memberikan banyak kemudahan bagi usaha yang baru tumbuh untuk bisa mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Kita siap bantu pengurusan NIB untuk usaha yang belum memilikinya. NIB sekaligus bisa lebih memudahkan usaha mendapatkan akses perbankan,” katanya. (rdr/ant)