Sementara itu Kepala Bidang Kewaspadaan Kesbangpol Sumbar, Marwansyah mengatakan Gubernur Sumbar, Mahyeldi menginginkan pesta demokrasi di daerah itu berjalan dengan mengedepankan kearifan lokal “Pamilu Badunsanak” atau Pemilu yang mengedepankan rasa persaudaraan.
Untuk mewujudkan hal itu, Kesbangpol Sumbar mengambil sejumlah langkah antisipasi agar tidak muncul konflik yang bisa merusak proses Pilpres di daerah itu.
“Kita belajar dari konflik yang terjadi di Bitung beberapa waktu lalu. Jangan sampai hal yang sama terjadi di Sumbar,” katanya.
Selain pemetaan potensi konflik, Kesbangpol Sumbar juga aktif memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mendorong partisipasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk memahami situasi politik.
“Dengan demikian diharapkan proses transisi kepemimpinan bangsa bisa berjalan dengan baik dan lancar di Sumbar,” katanya. (rdr/ant)