Tim Gabungan masih Mencari Satu Korban Erupsi Gunung Marapi

Dari 75 penyintas, tim gabungan sudah menemukan 74 orang, dan satu masih dalam pencarian.

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang masih terus terjadi sejak Minggu (3/12/2023) hingga Senin (4/12/2023). Erupsi ini membuat Tim SAR gabungan harus menunda dan waspada saat melakukan proses evakuasi dan pencarian korban yang berada di sekita puncak (Antara/Al Fatah)

Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat yang masih terus terjadi sejak Minggu (3/12/2023) hingga Senin (4/12/2023).(Antara/Al Fatah)

BUKITTINGGI, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kota Padang Abdul Malik mengatakan hingga hari keempat pencarian, tim gabungan masih mencari satu korban erupsi Gunung Marapi yang belum ditemukan.

“Dari 75 penyintas, tim gabungan sudah menemukan 74 orang, dan satu masih dalam pencarian,” kata Kepala Kantor SAR Kota Padang Abdul Malik di Kabupaten Agam, Rabu.

Abdul menyebutkan dari 74 korban tersebut SAR Padang mengonfirmasi 22 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 52 korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Khusus satu pendaki yang hingga kini belum ditemukan, ia memastikan tim gabungan yang berjumlah 50 personel pilihan akan berupaya maksimal menemukannya.

“Pelaksanaan operasi SAR akan terus kami lakukan sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember,” ujarnya.

Senada dengan itu, Komandan Kodim 0304 Agam Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho menyebutkan khusus pencarian hari keempat tim gabungan menerjunkan 50 personel untuk mencari satu korban yang belum ditemukan.

“Jajaran TNI komitmen melaksanakan evakuasi hingga tuntas dan tentunya ini akan diputuskan bersama,” ujarnya.

Tambahan informasi, berdasarkan keterangan perangkat Nagari (desa) Batu Palano jumlah korban yang belum ditemukan diperkirakan lebih dari lima orang. Sebab, masih terdapat titik-titik yang belum ditelusuri.

Sementara itu, Kapolres Kota Bukittinggi Komisaris Besar (Kombes) Yessi Kurniati menyebutkan 75 pendaki tersebut merujuk kepada data yang terkonfirmasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat.

Namun, ia tidak menampik pintu masuk menuju Gunung Marapi cukup banyak, terutama yang tidak resmi. “Jadi, kita juga mengantisipasi pendaki yang tidak terdata,” kata dia. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version