Kapan Operasi Pencarian Korban Erupsi Gunung Marapi Dihentikan? Ini Penjelasan Basarnas

Personel SAR akan siaga di posko pencarian hingga waktu yang tidak ditentukan.

Evakuasi korban terdampak erupsi Gunung Marapi. (Foto: Dok. Basarnas)

Evakuasi korban terdampak erupsi Gunung Marapi. (Foto: Dok. Basarnas)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, memastikan operasi pencarian korban hilang akibat erupsi Gunung Marapi akan terus dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan.

“Pertama, apabila satu orang korban ini ditemukan, kami akan kembali mengevaluasi misi pencarian,” kata Abdul Malik, Rabu (6/12/2023).

Apabila masih ada laporan dari masyarakat, katanya, tim SAR gabungan terus melanjutkan pencarian korban. Namun jika tidak ada laporan, maka evaluasi pencarian akan dilakukan.

“Kami bersama personel SAR akan siaga di sini (posko pencarian) hingga waktu yang tidak ditentukan,” katanya.

Ia mengatakan, para korban hilang baik yang terdata maupun tidak di sistem booking online Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melanjutkan misi kemanusiaan.

Sebelumnya, Kapolda Sumbar, Irjen Polisi Suharyono mengatakan, tidak tertutup kemungkinan ada pendaki Gunung Marapi yang tidak masuk ke dalam data BKSDA Sumbar.

Saat ini tim gabungan masih menyingkronkan data 75 korban dengan pihak keluarga yang melapor ke posko pengaduan atau Posko Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.

Pada Selasa (5/12/2023) malam hingga pukul 20.07 WIB, terdapat tambahan 30 warga yang melapor anggota keluarganya hilang atau belum ditemukan.

Kapolda menambahkan bisa saja anggota keluarga yang hilang tersebut sudah masuk ke dalam daftar pemeriksaan DVI, namun belum teridentifikasi.

Sebelumnya, Polresta Bukittinggi meminta masyarakat yang anggota keluarganya diduga hilang atau belum ditemukan di kawasan Gunung Marapi pasca erupsi untuk segera melapor ke pihak kepolisian.

“Apabila ada anggota keluarga yang diduga ikut mendaki saat terjadinya erupsi, kami imbau segera melapor,” kata Kapolresta Bukittinggi, Kombes Polisi Yessi Kurniati. (rdr/ant)

Exit mobile version