Marapi Erupsi, PVMBG Imbau Masyarakat Gunakan Masker

Rekomendasi ini untuk menghindari ISPA maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan abu vulkanik Gunung Marapi.

Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

Letusan Gunung Marapi yang terlihat jelas dari Kabupaten Agam. Gunung api aktif setinggi 2.891 Mdpl itu masih mengalami erupsi di hari ke-20 sejak erupsi awal Desember ini (Antara/HO-Dokumen Pribadi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyarankan masyarakat di sekitar Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), untuk menggunakan masker guna menghindari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat paparan abu vulkanik.

“Rekomendasi ini untuk menghindari ISPA maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan abu vulkanik Gunung Marapi,” kata Petugas Pengamatan Gunung Marapi, Teguh, Jumat (22/12/2023).

Apabila terjadi hujan abu vulkanik, katanya, masyarakat diimbau segera mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang menumpuk agar tidak roboh.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran atau bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, juga diimbau selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama saat musim hujan.

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki, tidak diperbolehkan masuk dan melakukan kegiatan di dalam wilayah radius tiga kilometer dari pusat aktivitas Kawah Verbeek,” katanya.

Ia mengatakan, hingga pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB pihaknya mencatat tiga kali aktivitas gempa vulkanik dalam dan dua kali gempa tektonik jauh Gunung Marapi.

“Terkait visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah,” katanya.

PVMBG juga mengimbau masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, agar tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) sehingga suasana tetap kondusif, dan warga diminta mengikuti arahan yang dikeluarkan pemerintah daerah (pemda). (rdr/ant)

Exit mobile version