Isak Tangis Keluarga Warnai Upacara Pelepasan Jasad Kopda Hendrianto

Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Kopda Hendrianto diangkat.

Keluarga memeluk peti jenazah Kopda Hendrianto yang gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. (Foto: Dok. Penrem 032 Wirabraja)

Keluarga memeluk peti jenazah Kopda Hendrianto yang gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. (Foto: Dok. Penrem 032 Wirabraja)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Suasana haru dan isak tangis dari keluarga mewarnai upacara pelepasan jenazah dari almarhum Kopral Dua (Kopda) Hendrianto.

Upacara pelepasan jenazah Kopda Hendrianto dilaksanakan di lapangan upacara Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja, Rabu (27/12/2023) pagi.

Tangis keluarga pecah saat peti jenazah Kopda Hendrianto diangkat dan upacara yang dipimpin oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi.

“Kami keluarga besar Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) turut berduka atas gugurnya Kopda Hendrianto,” kata Mahyeldi usai upacara pelepasan jenazah.

Usai upacara, jenazah Kopda Hendrianto dibawa menggunakan mobil ambulans militer ke kampung halamannya di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kopda Hendrianto meninggalkan seorang istri bernama Feni Anggraini (30) dan dua orang anak.

Komandan Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja, Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan, satu prajurit terbaiknya gugur usai ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua Barat Daya.

Kepada awak media, Rayen mengatakan, prajurit yang gugur tersebut bernama Hendrianto berpangkat Kopral Dua (Kopda).

“Prajurit kami ini gugur ditembak KKB usai mengamankan ibadah Natal di Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya,” kata Rayen, Selasa (26/12/2023) siang.

Rayen mengatakan, satu prajurit lainnya yang mengalami tembakan yakni Prajurit Satu (Pratu) Frangky Gulo.

“Prajurit yang gugur ini mengalami tembakan di pelipis sebelah kanan. Sementara rekannya terkena serpihan peluru di perut sebelah kanan, amunisi itu sudah diangkat dan kondisinya sudah normal kembali,” katanya.

Sebagaimana diketahui, satu prajurit TNI bernama Kopda Hendrianto gugur usai diduga ditembak oleh KKB di Papua.

Dia merupakan tentara yang ditugaskan di Pos Satuan Tugas (Satgas) 133 Batalyon Infanteri (Yonif)/Yudha Sakti Pos Bousha, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. (rdr)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version