PADANG, RADARSUMBAR.COM – Gubernur Provinsi Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan pemerintah bersama DPRD setempat perlu menyiapkan langkah strategis untuk menggali berbagai potensi daerah guna meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kreativitas tidak lagi untuk merencanakan belanja yang tepat, efektif, dan efisien namun juga harus bisa menimbulkan kontribusi atau dampak terhadap penerimaan keuangan daerah,” kata Mahyeldi pada Rapat Paripurna Penutupan Masa Sidang Pertama Tahun 2023/2024 dan Pembukaan Masa Sidang Kedua Tahun 2023/2024 di Padang, Rabu.
Menurut Gubernur, sudah saatnya pemerintah setempat menerapkan konsep reinventing governace. Dengan kata lain, di samping sebagai penyelenggara pelayanan publik dan pembangunan, pemerintah juga harus berfokus pada pendapatan.
“Sudah tidak relevan lagi jika kita terlalu menggantungkan diri kepada dana alokasi umum atau DAU,” kata Mahyeldi.
Sebab, katanya, saat ini pemerintah pusat telah memberlakukan pengaturan DAU yang sebelumnya hanya bersifat umum, kini dibagi menjadi dua kelompok yakni DAU yang tidak ditentukan dan DAU yang penggunaannya ditentukan.
Dengan keluarnya kebijakan tersebut pemerintah daerah menghadapi kondisi keterbatasan misalnya tidak lagi leluasa dalam mengelola keuangan daerah. Kemudian otonomi fiskal yang bersumber dari DAU juga sudah tidak seluas dulu sehingga pemerintah harus mencari solusi mendapatkan dana sendiri guna menopang otonomi daerah.
Di satu sisi, eks Wali Kota Padang tersebut mengakui belum optimalnya penggalian potensi PAD menjadi salah satu penyebab rendahnya indeks kemandirian fiskal, dan berdampak pada percepatan pembangunan daerah.
Oleh karena itu, sambung dia, perlu evaluasi kinerja dan penyusunan strategi dalam meningkatkan PAD. Terakhir, pembahasan anggaran pendapatan belanja daerah
tidak lagi hanya fokus pada sektor belanja, namun juga peningkatan pendapatan.
“Kapan perlu, kita bisa menyiapkan belanja-belanja yang berdampak terhadap pendapatan daerah,” ujarnya. (rdr/ant)