PADANG, RADARSUMBAR.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman melaporkan fenomena Angin Monsun Asia turut memengaruhi atau menyebabkan tingginya intensitas curah hujan di provinsi tersebut.
“Aktifnya Angin Monsun Asia ini mengakibatkan peningkatan intensitas hujan di daerah-daerah timur Sumbar,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Minangkabau Yudha Nugraha di Padang, Rabu.
Yudha mengatakan sejumlah daerah yang mulai mengalami peningkatan intensitas hujan yaitu Kota Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Tanah Datar, dan Pasaman.
Pada umumnya, intensitas hujan yang tinggi terjadi pada siang hingga sore hari.
Selain itu pihaknya mencatat terjadinya pola pertemuan arus angin di sekitar Samudera Hindia atau wilayah Pesisir Barat Sumbar, yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan hujan dengan intensitas tinggi, terutama saat pagi menjelang siang hari.
Untuk tiga hari ke depan, kata dia, peluang hujan dengan intensitas tinggi berdurasi tiga hingga empat jam diperkirakan masih akan terjadi.
“BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan karena adanya ancaman bencana hidrometeorologi,” kata Yudha.
Bencana hidrometeorologi tersebut antara lain banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terhadap sejumlah daerah di Ranah Minang yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat serta dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang, hingga Rabu sore pukul 15.00 WIB.
Daerah tersebut yakni Kabupaten Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Padang, Kota Padang Panjang, Bukittinggi, dan Kota Pariaman.
Dinukil dari berbagai sumber, Angin Monsun Asia merupakan pergerakan angin saat matahari menuju bagian selatan pada Oktober sampai April 2024.
Kedua fenomena alam ini perlu diwaspadai karena berpotensi membawa bencana seperti angin kencang dan puting beliung. (rdr/ant)
Komentar