Namun, Audy optimis realisasi target investasi Sumbar akan tetap tercapai, jika potensi penanaman modal dari para perantau dan Diaspora Minang dapat dioptimalkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumbar, Adib Alfikri menyatakan saat ini layanan proses perizinan di daerah itu terus dipermudah dan promosinya juga tidak hanya difokuskan kepada investor luar negeri dan nasional, tapi pihaknya juga menfokuskan promosi kepada para perantau dan Diaspora Minang melalui berbagai forum.
“Kami terus berupaya untuk semakin memperluas jangkauan promosi peluang investasi, tidak hanya kepada para pengusaha nasional dan internasional tapi juga kepada para perantau dan Diaspora Minang. Selain itu, aspek kecepatan dan kemudahan dalam pengurusan izin berusaha juga tetap menjadi fokus kami. Harapannya, tingkat investasi dan laju pertumbuhan ekonomi Sumbar dapat meningkat dari tahun ke tahun,” kata Adib Alfikri.
Menurutnya, dengan banyak kemudahan dalam berinvestasi tersebut, pada tahun 2023 Pemprov Sumbar dianugerahi penghargaan sebagai Daerah Ramah Layanan Investasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Sementara itu, data realisasi target investasi di Sumbar pada 2023 lalu hingga triwulan III saja jumlahnya telah mencapai Rp7,2 triliun.
Jumlah tersebut menurutnya, telah lebih 28 persen dari target yang ditetapkan dalam RPJMD.
“Artinya secara umum, apa yang telah kami lakukan selama ini berjalan cukup efektif dan berhasil,” tuturnya. (rdr)