PADANG, RADARSUMBAR.COM – Untuk memastikan kesiapan prajurit dalam mengamankan serta menyukseskan Pemilu 2024 di Wilayah Sumatera Barat, Komandan Korem (Danrem) 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu, yang digelar di Lapangan RTH Imam Bonjol Kota Padang, Kamis (1/2/2024).
Penyelenggaraan Apel Gelar Pasukan ini bukan hanya dilakuan oleh Korem 032/Wbr, tetapi dilaksanakan secara terpusat dan digelar secara tersebar di jajaran TNI di seluruh Indonesia. Untuk itu, Panglima TNI Jenderal TNI H. Agus Subiyanto, juga menyempatkan diri melakukan video conference kepada seluruh peserta Apel yang tergelar di satuannya masing-masing.
Di wilayah Sumatera Barat ratusan pasukan apel yang terdiri atas gabungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU menggelar apel pengamanan pemilu yang dibuka dengan gelora semangat pagi dengan yel-yel setiap satuan yang bertindak sebagai pasukan apel.
Dalam sambutannya, Danrem 032/Wirabraja Brigjen TNI Rayen Obersyl mengatakan bahwa dalam terwujudnya pemilu yang aman tentu diperlukan adanya sinergitas yang kokoh serta menekankan bahwa prajurit harus menjunjung tinggi netralitas dalam pemilu 2024.
“Kita laksanakan apel pengamanan pemilu 2024, dalam apel ini kita tunjukkan kepada masayarakat sekitar untuk pengaman pemilu bersama pihak kepolisian. Perlu diingatkan kepada masayarakat bahwa keamanan bukan hanya tugas TNI dan Polri saja melainkan seluruh lapisan harus menjaganya,” ungkapnya.
Kemudian, Danrem juga menekankan kepada prajurit di Wilayah Sumatera Barat untuk menjaga netralitas TNI. Dimana netralitas ini diwujudkan dari pimpinan atas hingga bawah. Apabila bertindak tidak netral artinya sudah terjadi pelanggaran.
Dalam mewujudkan pemilu yang aman tersebut, pihaknya juga mengatakan bahwa ada hal yang harus diantisipasi seperti bencana alam baik itu banjir, tanah longsor, erupsi dan sebagainya.
“Dimana masalah erupsi Gunung Marapi sudah mulai mereda dan kemudian cuaca sudah mulai bagus. Dimana pagi ini kita tidak mendapatkan laporan mengenai erupsi dari kodim,” ungkapnya lagi.
Lalu, untuk mengantisipasi tersebut, KPU sudah menyiapkan TPS tertentu yang dekat dengan masyarakat sesuai dengan status level III ini dimana dari radius 4,5 km dari puncak tidak boleh ada warga.
“Dimana sebelumnya ada 46 KK yang sudah mengungsi ke rumah saudara mereka sebanyak 152 orang dan KPU sudah mendekatkan TPS kepada pengungsi tersebut,” tutur Danrem.
Menurutnya, seluruh wilayah wajib diperhatikan pengamannya, namun yang paling menjadi perhatian adalah wilayah mentawai yang memiliki akses yang sulit. Namun, sejuah ini pihaknya belum diminta bantuan dalam mengatasi permasalahan tersebut.
“Kita stand by sebanyak hampir 5.000 orang prajurit dalam pengamanan pemilu nanti. Terakhir kita berharap kepada prajurit untuk menjunjung tinggi netralitas dan masyarakat kita himbau agar mampu memilih pemimpin yang betul-betul bisa membawa Indonesia lebih maju ke depannya,” ujarnya lagi.
Terakhir, pihaknya menjelaskan apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit maka yang berhak melakukan penilaian adalah Bawaslu sehingga hanya bawaslu yang bisa menilai hal tersebut betul pelanggaran atau bukan. (rdr/mc)
Komentar