Dijelaskan, dalam rangka pengurangan jumlah KJA, bukan hanya masalah teknikal saja, namun lebih kepada sosial masyarakatnya.
“Harus ada data yang realnya, berapa jumlah KJA yang masih aktif dan berapa jumlah KJA yang sudah tidak terpakai lagi, intinya data harus valid. KJA yang dikurangi terlebih dahulu adalah KJA yang sudah tidak terpakai lagi, jangan lupa berkoordinasi dengan pihak terkait,” katanya.
Di sisi lain, Bupati Agam, Andri Warman, mengucapkan terimakasih kepada Pemprov Sumbar, Kapolda, Dandrem, Kajati Sumbar dan pihak terkait lainnya, atas perhatiannya terhadap kondisi Danau Maninjau.
“Atas nama Pemkab Agam, saya ucapkan terimakasih, karena saat ini, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, Kapolda, Dandrem dan pihak terkait lainnya, sudah mendukung penuh upaya penyelamatan Danau Maninjau,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sebelumnya pihaknya juga telah menggelar rapat koordinasi dengan forkopimda. “Alhamdulillah, saat ini, kita telah mendapatkan dukungan dan perhatian penuh dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat sampai ke sampai pemerintah nagari,” terangnya.
Lebih lanjut, Andri menjelaskan, 10 Juli nanti pihaknya akan melaksanakan gotong royobg di Danau Maninjau, fokus kepada karamba yang sudah terbengkalai atau sudah tidak terpakai lagi.
“Untuk masalah peralihan mata pencarian masyarakat lokal, masih membutuhkan waktu dan kajian serta pertimbangan-pertimbangan lainnya. Saat ini kita akan fokus terhadap pengangkatan KJA yang sudah tidak terpakai lagi,” katanya. (*)