LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat melakukan identifikasi penyebab harga kebutuhan pokok naik di daerah itu menjelang memasuki Ramadhan 1445 Hijriyah.
Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan Agam Aguska Dwi Fajra di Lubuk Basung, Senin, mengatakan identifikasi tersebut melibatkan Dinas Pertanian, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam.
“Masing-masing organisasi perangkat daerah melakukan identifikasi sesuai topoksi mereka seperti pasokan menipis apa penyebabnya di tingkat petani,” katanya.
Ia menambahkan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Ketenagakerjaan Agam melakukan monitoring harga di pasar tradisional.
Setelah itu melaporkan ke Pemprov Sumbar, sehingga Pemprov Sumbar mencoba untuk mendatangkan ke Sumbar.
“Ini yang dilakukan saat harga cabai merah cukup tinggi pada akhir 2023, sehingga cabai dari Aceh dipasarkan ke Sumbar,” katanya.
Ia mengakui kenaikan harga kebutuhan pokok di daerah itu dipengaruhi pasokan menipis setelah terjadinya erupsi Gunung Marapi semenjak 3 Desember 2023.
Akibatnya hasil perkebunan sayur-sayuran menjadi rusak dan pasokan menjadi berkurang.
“Sekitar Gunung Marapi merupakan penghasil sayur-sayuran berupa cool, bawang, bawang prey, cabai merah, tomat dan lainnya,” katanya.
Ia menambahkan saat ini harga kebutuhan pokok yang naik berupa cabai merah dari Rp80 ribu menjadi Rp90 ribu per kilogram, cabai rawit dari Rp70 ribu menjadi Rp74 ribu per kilogram, bawang merah dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, bawang putih dari Rp37 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, tomat dari Rp19 ribu menjadi Rp19 ribu per kilogram, harga ayam broiler dari Rp36 ribu menjadi Rp37 ribu per kilogram.
Sedangkan harga normal berupa beras Ir 42 Rp16 ribu per kilogram, beras sokan Rp16 ribu per kilogram, daging sapi Rp145 ribu per kilogram, ikan tongkol Rp32 ribu per kilogram,
“Harga beras ini sebelumnya hanya Rp15 ribu per kilogram dan naik semenjak dua minggu lalu,” katanya. (rdr/ant)