Ia menambahkan pelatihan itu dalam upaya mewujudkan masyarakat yang aman dan dapat hidup berdampingan dengan satwa liar khususnya harimau sumatera.
Rusdian berharap dengan adanya pelatihan dan pembentukan ini akan terwujud nagari ramah harimau dan dapat menciptakan kondisi masyarakat yang dapat hidup berdampingan dan berbagi ruang dengan satwa, serta mandiri dalam melakukan penanganan awal konflik harimau Sumatera di wilayah nagarinya.
“Konflik yang tidak terkendali akan menyebabkan kerugian yang luar biasa dari kedua pihak yakni alam harimau sumatera dan manusia,” katanya.
Ia mengakui ini merupakan PAGARI yang ke tujuh dibentuk di tiga kabupaten di Sumbar semenjak 2021 sampai 2024.
Sebelumnya pembentukan PAGARI Baringin, PAGARI Batang Barus, PAGARI Sontang Cubadak, PAGARI Salareh Aia, PAGARI Pasia Laweh, PAGARI Panti Selatan dan PAGARI Salareh Aia Timur. (rdr/ant)