Ini mengingat sering terjadi konflik satwa mengakibatkan ternak warga dimangsa harimau.
“Kandang komunal ini merupakan percontohan dan bakal ada peternak untuk bersedia membangun kandang komunal,” katanya.
Sementara Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau BKSDA Sumbar Rusdiyan P Ritonga menambahkan kawat berduri kandang komunal itu merupakan bantuan Sintas.
“Kami membantu kawat untuk membangun kandang komunal setelah ternak warga diserang harimau sumatera,” katanya.
Ia menambahkan kandang komunal itu berfungsi tiger proof enclosure (kandang anti serangan harimau), karena kandang diberi kawat berduri setinggi tiga meter.
Dengan kondisi itu, harimau kesulitan untuk masuk ke dalam kandang dan ternak terlindung dari serangan satwa liar.
“Kandang komunal pertama kali dibangun di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, setelah terjadinya konflik satwa di sana. Setelah kandang dibangun, ternak warga aman dari serangan satwa liar,” katanya. (rdr/ant)