PGA Catat 14 Kali Letusan Gunung Marapi Januari 2025, Masyarakat Diminta Waspada Potensi Lahar

Gunung Marapi Sumatera Barat (2.891) Mdpl, kembali erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 1.000 meter dari atas puncak (Antara/Al Fatah)

Ilustrasi Gunung Marapi Sumatera Barat (2.891) Mdpl, kembali erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 1.000 meter dari atas puncak (Antara/Al Fatah)

Follow WhatsApp Channel, Telegram, Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat 14 kali letusan sepanjang Januari 2025 dengan tinggi kolom abu vulkanik yang bervariasi.

“Gunung Marapi masih dalam fase erupsi, jadi letusan dan deformasi gunung api juga fluktuatif,” kata Petugas PGA Gunung Marapi, Teguh, di Padang, Senin.

Menurut data PGA Gunung Marapi, letusan pertama di awal 2025 terjadi pada 4 Januari dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter. Abu vulkanik yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan bergerak ke arah utara serta timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,3 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 40 detik.

Selama periode 4 hingga 18 Januari 2025, Gunung Marapi tidak mengalami letusan. Namun, pada 19 hingga 26 Januari, gunung yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar ini mengalami serangkaian erupsi berturut-turut.

Puncaknya, pada 22 dan 26 Januari, Gunung Marapi mengalami dua kali letusan dalam satu hari. Teranyar, pada Minggu malam (26/1), gunung yang memiliki ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) ini kembali meletus dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter.

Abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal, condong ke arah barat laut. Erupsi kali ini terekam dengan amplitudo maksimum 30,2 milimeter dan durasi sekitar 29 detik.

Mengingat fluktuasi erupsi Gunung Marapi, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Rekomendasi yang diberikan antara lain adalah agar masyarakat, pendaki, dan pengunjung tidak memasuki atau berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi, yaitu Kawah Verbeek. Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, atau bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi untuk selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama saat musim hujan. (rdr/ant)

Exit mobile version