BKSDA Sumbar Verifikasi Laporan Warga soal Kemunculan Harimau di Palembayan, Agam

Petugas Resor KSDA Agam bersama warga sedang mencari jejak harimau untuk memastikan laporan warga, Senin (31/1). (Antara/Yusrizal)

LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat, melalui Resor Agam melakukan pengecekan atau verifikasi laporan kemunculan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Senin (31/1/2022).

“Tim Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam turun ke Maua Hilia untuk memastikan kemunculan harimau di daerah itu,” kata Kepala Resor KSDA Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Senin (31/1/2022).

Ia mengatakan, petugas Resor KSDA Agam cek keberadaan harimau itu setelah mendapatkan laporan ditemukan jejak keberadaan satwa dari salah seorang warga atas nama Rano (38).

Rano melaporkan temua jejak satwa dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya di sekitar permukiman warga sekitar, Minggu (30/1/2022). “Jejak kaki harimau itu ditemukan Defrizal (22) dan ia juga menemukan bulu harimau. Defrizal melaporkan ke Rano. Setelah itu, Rano melaporkan ke kami, sehingga petugas langsung ke lokasi untuk memastikan jejak itu,” katanya.

Sebelumnya, Resor KSDA Agam mengevakuasi harimau sumatera dengan usia dua tahun satu bulan di lokasi yang sama pada Selasa (11/1). Harimau jenis kelamin betina itu diberi nama Puti Maua telah dibawa ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) Yayasan Arsari Djojoadikusumo Kabupaten Dharmasraya.

“Kita melakukan penanganan konflik manusia dengan harimau itu selama 41 hari dan setelah 20 hari evakuasi, harimau kembali dilaporkan masuk permukiman,” katanya.

Salah seorang warga, Cindra Edika Piandi (47) menambahkan pihaknya ketemu dengan harimau di Bateh Tapuih jalan masuk ke Maua Hilia pada Sabtu (29/1) sekitar pukul 23.30 WIB. “Harimau ketemu saat saya hendak pulang dan sempat menatap saya sekitar 10 menit. Setelah itu, harimau menghindar dan saya baru jalan, menuju rumah” katanya.

Dengan kondisi itu, ia ketakutan untuk pulang ke rumah pada malam hari dan ia terpaksa menunggu warga lain untuk pulang malam. “Minggu (30/1) malam, saya pulang ke rumah terpaksa menunggu warga yang lewat,” katanya. (ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version