LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat melalui Resor Wilayah Meninjau antisipasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terutama di sekitar kawasan hutan Cagar Alam Meninjau dengan meningkatkan patroli dan sosialisasi mengingat pada saat ini curah hujan mulai berkurang.
Kepala Resor KSDA Wilayah Maninjau, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis (24/2/2022), mengatakan beberapa daerah terpantau merupakan kawasan rawan Karhutla seperti di sekitaran Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari dan Palembayan. “Beberapa waktu lalu juga terpantau titik api melalui sistem pengawasan Karhutla miliki KLHK, Sipongi di Nagari Sitanang, Kecamatan Ampeknagari,” katanya.
Ia mengatakan, BKSDA telah melakukan verifikasi ke lapangan dan berkoordinasi dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Agam Raya. Lokasi diketahui berada di luar kawasan hutan atau berjarak 400 meter dari kawasan hutan Cagar Alam Maninjau. “Ini berdasarkan verifikasi yang kami lakukan di lapangan,” katanya.
Selanjutnya melalui wali nagari dan wali jorong setempat BKSDA menyampaikan agar dapat mengimbau dan mensosialisasikan kepada warga agar tidak melakukan pembakaran lahan secara tidak terkendali. Pembakaran itu bisa berdampak menjalar ke lokasi sekitar kawasan hutan di daerah itu.
“Saya telah berkoordinasi beberapa wali nagari dan wali jorong untuk mengingatkan warganya agar tidak melakukan pembakaran lahan,” katanya.
Berdasarkan analisa kondisi cuaca dan hotspot Sumbar dari BMKG pada 24-26 Februari 2022, sebagian wilayah Agam Barat mempunyai potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan ditinjau dari analisa parameter cuaca. Kawasan hutan Cagar Alam Maninjau memiliki luas 21.891,78 hektare tersebar di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman. (ant)