LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat 170 kejadian bencana alam di daerah itu sepanjang tahun 2022 dan jumlah ini turun dibandingkan tahun 2021 sebanyak dari 314 kejadian.
“Bencana alam itu turun sebanyak 144 kejadian dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Kepala Pelaksanaan BPBD Agam, Bambang Warsito di Lubukbasung, Minggu.
Ia mengatakan, bencana alam itu berupa banjir pada 2021 sebanyak delapan kejadian dan 2022 sebanyak tujuh kejadian, tanah longsor pada 2021 sebanyak 57 kejadian dan 2022 sebanyak 74 kejadian, kebakaran hutan dan lahan pada 2021 sebanyak sembilan kejadian dan 2022 sebanyak satu kejadian.
Sedangkan angin kencang pada 2021 sebanyak 241 kejadian dan 2022 sebanyak 75 kejadian, orang hilang pada 2022 sebanyak 10 kejadian dan pada tahun sebelumnya tidak ada. “Bencana alam itu terjadi diseluruh kecamatan yang ada di Agam,” katanya.
Ia menambahkan, pada 2020 bencana alam sebanyak 209 kejadian, 2019 sebanyak 169 kejadian dan 2018 sebanyak 174 kejadian. Agam merupakan rawan bencana alam karena berada di daerah perbukitan, dataran rendah, pantai dan lainnya.
Untuk itu, perlu peningkatan kemampuan bagi relawan yang menjadi perpanjangan tangan BPBD dalam menangani bencana di lapangan. “Peningkatan kemampuan berupa simulasi dan ini supaya dapat meminimalisir risiko bencana,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tetap selalu waspada jika melakukan perjalanan, serta yang berada di wilayah rawan bencana terutama ketika cuaca ekstrem. “Masyarakat harus waspada saat curah hujan tinggi disertasi angin kencang dalam meminimalisir korban,” katanya. (rdr/ant)