LUBUKBASUNG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat produksi jagung daerah itu berkurang sebanyak 3.319,8 ton atau dari 125.612,8 ton pada 2021 menjadi 122.293 ton 2022 akibat hasil panen tidak bagus karena terdampak cuaca.
“Karena cuaca yang kurang bagus belakangan berdampak pada produksi jagung Agam yang berkurang sebanyak 3.319,8 ton pada 2022,” kata Kepala Dinas Pertanian Agam, Afniwirman didampingi Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Agam, Eriyanto di Lubukbasung, Jumat.
Ia mengatakan, produksi jagung pada 2021 sebanyak 125.612,8 ton dari luas panen 16.043,5 hektare dengan produktivitas 7,83 ton per hektare.
Sedangkan produksi jagung pada 2022 sebanyak 122.293 ton dari luas panen 16.202 hektare dengan produktivitas 7,48 ton per hektare. “Luas panen pada 2022 lebih banyak sekitar 159,5 hektare dibandingkan 2021,” katanya.
Ia menambahkan, luas tanam jagung terbanyak pada 2022 di Kecamatan Lubukbasung 10.102 hektare dengan luas panen 7.155 hektare, disusul Kecamatan Palembayan 8.550 hektare dengan luas panen 750 hektare. Setelah itu, Kecamatan Tanjungraya 6.140 hektare dengan luas panen 225 hektare, Kecamatan Tilatangkamang 6.095 hektare dengan luas panen 306 hektare.
ia mengakui, luas panen berkurang dibandingkan luas tanam pada 2022, sehingga berdampak terhadap produksi jagung. Ini pengaruh curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu, sehingga produksi jagung berkurang. “Ini salah satu penyebab dari kurangnya produksi jagung di Agam,” katanya.
Salah seorang petani jagung di Agam, Riki Alexsander menambahkan, produksi jagung berkurang juga akibat pemberian pupuk, karena harga pupuk cukup tinggi dari Rp160 ribu per goni dengan berat 50 kilogram dan sekarang dengan harga Rp245 ribu per goni.
“Dengan harga pupuk naik, maka saya hanya sedikit memberikan pupuk, sehingga berdampak terhadap produksi,” katanya.
Biasanya, produksi jagung miliknya sekitar 2,5 ton dengan luas satu hektare, namun dengan kondisi pemberian pupuk berkurang sehingga produksi haya 1,3 ton. Jagung itu dipasarkan ke Kabupaten Limapuluh Kota untuk peternakan ayam dengan harga Rp3.500 per kilogram. (rdr/ant)